PEMBUKAAN PROGRAM BEASISWA SENI DAN BUDAYA INDONESIA (BSBI) 2019 SECARA RESMI OLEH REKTOR UPNVY

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) dan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia kembali bekerjasama dalam menyelenggarakan Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) atau Indonesian Arts and Culture Scholarship (IACS) 2019. Rektor UPNVY, Dr. Muhammad Irhas Effendi, M.S,  secara resmi membuka Program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) 2019, Senin (8/5) di Laboratorium Organisasi Internasional, Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVY. Acara tersebut dihadiri oleh Endang Sri Agustini selaku Diplomat Senior Kementerian Luar Negeri RI. Selain itu, turut hadir Dr. Machya Astuti Dewi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPNVY, Drs. Muharjono, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVY, para dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVY, serta beberapa pihak lainnya yang mendukung penyelenggaraan program BSBI 2019 di UPNVY.

Dalam sambutannya, Ibu Endang Sri Agustini menyampaikan bahwa Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) merupakan kegiatan Kementerian Luar Negeri RI yang telah dilaksanakan sejak tahun 2003. Pada tahun 2019, program ini memasuki tahun yang ke-17. Program Beasiswa ini bertujuan untuk memperkenalkan ragam identitas dan kepribadian bangsa Indonesia yang khas seperti sikap menghargai keberagaman atau kebhinnekaan, kekeluargaan, kesantunan, toleransi dan keterbukaan kepada generasi muda negara-negara sahabat. Peserta BSBI diharapkan dapat menjadi sahabat dari Indonesia (friends of Indonesia) di masa mendatang. Selama 16 (enam belas) tahun terakhir, kegiatan dimaksud telah menghasilkan 848 lulusan dari 74 negara yang menjadi friends of Indonesia dan juga membantu promosi Indonesia di negara asal.

Program BSBI 2019 dimulai pada tanggal 6 Mei 2019 dan akan ditutup dengan pagelaran budaya kolosal bertajuk Indonesia Channel. Pentas karya Sahabat Indonesia, pada tanggal 13 Agustus 2019 di Banyuwangi. Tema yang diangkat pada BSBI 2019 adalah “Mosaic of Indonesia”. Negara-negara prioritas peserta BSBI 2019 adalah negara anggota ASEAN, ASEAN+3, SwPD, PIF, sejumlah negara Eropa, Asia, Afrika dan negara Mitra Dialog Lintas Agama. Terdapat 3 negara baru pada BSBI 2019 yaitu Gambia, Portugal dan Kolombia. Selain itu, terdapat 6 pemuda Indonesia yang berasal dari Papua, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Nusa Tenggara Timur.

Peserta BSBI UPNVY 2019 berjumlah 12 orang, yaitu Phan Thi Lan Anh (Vietnam), Wang Jia Hong (Tiongkok), Md. Talebur Islam (Bangladesh), Tamila Zhumabayeva (Kazakhstan), Andreea-Laura Alboaie (Romania), Katim Lowe (Gambia), Alex Sander (Indonesia), Laura Felicia Baseler (Belanda), Raquel Corona Roldan (Meksiko), Jhalia Filomeno Maria Fatima Ximenes (Timor Leste), dan Tifani Moehamaddoellah (Kaledonia Baru).

Kurikulum yang diajarkan utamanya adalah Bahasa Indonesia, seni budaya dan keharmonisan beragaman, kegiatan social serta kearifan lokal. Dalam rentang waktu tersebut, peserta BSBI UPNVY 2019 akan mendapat kesempatan untuk mengenal dan merasakan suasana pada saat Hari Besar Keagamaan di Indonesia, seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Hari Raya Waisak serta kemeriahan menyambut peringatan HUT RI ke-74. Selama 3 (tiga) bulan peserta BSBI juga akan berlatih tari di UPNVY.

Rangkaian acara pembukaan program BSBI 2019 UPNVY diakhiri dengan serah terima peserta BSBI 2019 secara simbolis oleh pihak Kemenlu RI yang diwakili oleh Ibu Endang Sri Agustini kepada Rektor UPNVY. Sebagai salah satu program soft power pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri RI, tentunya BSBI diharapkan bisa membangun people to people contact, interaksi antara masyarakat, terutama pemuda internasional dan nasional (Indonesia) melalui seni dan budaya. Program BSBI berorientasi pada upaya pembentukan citra positif Indonesia, memperkenalkan, mempromosikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia. Program dimaksud menghasilkan friends of Indonesia, ambassador of Indonesia dan membangun jaringan Indonesianist.

Share: